SEMILIR RINDU

SEMILIR RINDU
  Oleh: Djaru DM 

Piringan matahari  lenyap di tepi langit.                        
Berganti malam yang dingin merasuk kulit
Bagaikan senja yang datang membawa luka
Kau hadir bagai lentera

Penyambung hidup yang dirundung duka
Melambungkan di atas mega
Lalu jatuh bersama rintik air mata
Tak sempat ku goreskan tinta

Menuliskan kisah hidup yang gelita
Kau yang datang lalu hilang entah kemana
Jauh di dasar sukma 
Cinta yang menenggelamkan rasa

Detik-detik kerbahagianku
Kau meningalkanku
Bodohnya aku yang dibutakan oleh rasa
Aku sendiri…

Di penghujung senja ini
Ku rela melepasmu
Mengikhlaskan kepergianmu
Walau kutatap di hamparan di kaki bukit

Jauh angan melayang terbang
Mencari di mana batas pengembaraan
Hingga kutemukan waktu untuk aku pulang kembali
Ku menggurun butiran haru

Kuhimpun jadi sahara dalam dada
Desau angin irama hening
Bisikkan kidung asa berpalung
Atas nama kita berdua

Ku kais impian di tanah kelana
Terabai seberapa derita
Semilir rindu menaungi langkahku
Tetaplah engkau dalam setia

Nantikan aku di gerbang waktu
Tiada henti sukma gaungkan nama
Hanyalah kau kusebut dalam doa.
Di setiap senja tiba menyapa rindu 


Mks 23425
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "SEMILIR RINDU "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel