Lelaki Kelelahan
Maret 15, 2014
Tulis Komentar
Lelaki Kelelahan
Kuayungkan langkh dikala malam tiba
Jalan ber elok mata redup pada kegelapan
Kutapak setapak demi setapak langkahku
Suara bising menggemah dari satu ranting keranting lainnya
Suara tak bernada depan mataku sebatang pohon cemara
Daunan hijau tangkai dan ranting syarat akan tekanan
Beban hampirsaja daunan hijau menyapa tanah
Angin dengan sepoinya menyapa tubuhku
Cahaya bulan purnama menyinari bumi
Bintang bertaburan di langit biru
Berskedip menyapa hati dalam kesunyian malam
Kucoba melangkah dan melangkah ke bukit yg tinggi
Disana gubuk tua menanti daku
Menghela napsku yg sedang kelelahan
Menarik napas seiring dengan doa
Kutafaqur dalam doaku
Kumenyapa pada kesunyian malam
wahai,,, malam kegelapan jangan kau jatuhkan biji biji bintang darilangit
Penerang dikala aku menyandarkan tubuhku
Pohon cemara dan jangan biarkan daunan hijau itu menyapa bumi
Pohon cemara itu terbebani oleh tangkai dan ranting
Akar tunggang menyatu dg akar serabutnya
Kokohkan batan dg tegap tegar
Menghiasi rimbah di tengah belantara
Kubersipuh dalam doaku biarkan angin malam menghantar lelahku
Di rumah tua diatas bukit doa dalam simpuhku Disana tertulis penghapus ke lelahan
Kuayungkan langkh dikala malam tiba
Jalan ber elok mata redup pada kegelapan
Kutapak setapak demi setapak langkahku
Suara bising menggemah dari satu ranting keranting lainnya
Suara tak bernada depan mataku sebatang pohon cemara
Daunan hijau tangkai dan ranting syarat akan tekanan
Beban hampirsaja daunan hijau menyapa tanah
Angin dengan sepoinya menyapa tubuhku
Cahaya bulan purnama menyinari bumi
Bintang bertaburan di langit biru
Berskedip menyapa hati dalam kesunyian malam
Kucoba melangkah dan melangkah ke bukit yg tinggi
Disana gubuk tua menanti daku
Menghela napsku yg sedang kelelahan
Menarik napas seiring dengan doa
Kutafaqur dalam doaku
Kumenyapa pada kesunyian malam
wahai,,, malam kegelapan jangan kau jatuhkan biji biji bintang darilangit
Penerang dikala aku menyandarkan tubuhku
Pohon cemara dan jangan biarkan daunan hijau itu menyapa bumi
Pohon cemara itu terbebani oleh tangkai dan ranting
Akar tunggang menyatu dg akar serabutnya
Kokohkan batan dg tegap tegar
Menghiasi rimbah di tengah belantara
Kubersipuh dalam doaku biarkan angin malam menghantar lelahku
Di rumah tua diatas bukit doa dalam simpuhku Disana tertulis penghapus ke lelahan
Belum ada Komentar untuk "Lelaki Kelelahan"
Posting Komentar