Goresan pena

Pena Menggores


Denyut nadi terbungkus pada tetesan bening putih
Pada petih tertutup rapat tekucil dengan gembok raksasa
Tak ada irama terdeteksi pada gendang gendang telinga
Getaran Ikrar pada Ilahi menggetarkan janji pada dunia pana

Perjalanan takterasa silih berganti
Kadang terang ter kadang kegelapan memuai denyut nadi
Dilalui dengan langkah dengan mata tersayup
Hati kokoh pada ketuguhan tak tergeser karena Kebesaranmu

Sayup sayup suara itu makin mendekat
Terdengar pada lubuk hati yanng dalam
Membuat ikrar dan janji
Aku hanya hambah yg bersujud pada kebenaran

Derasnya hujan dinginya embung dan...panasnya mentari
Ayunan langkah tak terasa sudah
Menyusuri lebaknya hutan dan...derasnya golombang
Kadang terhadang badai dan...kadang terhadang binatang buas

Daun rumbia terkadang tak mampu menahan rintiknya hujan
Terjatuh membasuh bilikku
Sinar mentari tak mamu menembus sinarnya
Menerangi bilikku dari kegelapan

Desember 2014 tinggal hitungan detik
Januari 2015 kunci gembokmu kan terbuka Pada jam 00 31 desember dini hari
Janji dan ikrarku tak tergoyah mengucap kebesaranmu ya Alloh
Bening putih ter bunkus dengan putih bening Berlayar pada kebenaranmu
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Goresan pena"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel