Cerita Gembala

        Jeritan anak gembala

sesok anak laki laki perabya mengembala 3 ekor domba
tiap pagi menghantarkan makanan ke kandangnya
tampa lelah tampa lesuh dihati tekad bulat dan harapan yang melangit
kelat domba domba betina itu akan menjadi bagian dari perjalanan hidupnya domba domba itu bisa mengankat keceriaan yang penuh dengan cahaya ilahi,
tak terasa waktu berjalan hari demi hari ahirnya tahun berganti tahun
harapan dalam angan sebagai pengemala terasa berharap

andaikan buah itu sudah matang akan saya mencoba merasakan
kenikmatan lewat korongkongan keringnya sang pengembala,
domba domba tak berdaun dan takberbunga serta tak berbuah,
domba domba itu tidak juga ber kembang biak
hanya dengan tubuh semakin kurus kering tak ber arti dalam pandangan hidup

sang pengembala begitu lelah yang tak terhitung dengan jari jari menghantarkan makanan dan menghantarkan air sebagai minuman namun tak ber kembang biak suara bising bergemuruh dalam kandangnya yang tak punya nada dan tak mampu mengiringi arahnya kebenaran dalam hakikinya, hanyalah kelelahan dalam

penyesalan terlukis pada bayangan malam menjadi realita pada setiap tarikan napasnya, lelah dan lelah hanya itu yg ter ucap,
domba dombaku kulepaskan di atas padang pasir menemukan hidupmu sendiri kata pengembala.
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Cerita Gembala"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel