kutitipkan
April 08, 2015
Tulis Komentar
Bila sampai saatnya
Bola matahari telah bertandang di upuk barat
Suatu isyarat sebentar lagi akan surut
Bola matahari tertupi oleh awan dan langit biru
Isyarat malam sudah tiba
Sesosok ibu mengayuh seorang bocah
Gendongan merapat pada dadahnya
Suara merdu terucap lewat bibirnya
Meghibur sang bocah menanti tidurnya lelap
Ibu... ibu... Ibu....!!!
Tiada keluh tiada lelah
Dibibirmmu selalu ada senyum
Merias hati yang sedang lesuh penuh ihklas
Malam semakin larut....
Bola matahari esok pagi engkau menyapa bumi
Senyummu dan ketulusan itulah kau se orang ibu
Terpatri dalam jiwa ragaku
Ku ingin kembali dalam pangkuanmu Ibu..Ibu...!!!
Ibu...Ibu..Ibu...
Billa saatnya tiba aku akan kembali pangkuaanmu
Bila bola matahari tak menyapa bumi laggi
Doaku menghias ssenyummu selalu ibu...
Bola matahari telah bertandang di upuk barat
Suatu isyarat sebentar lagi akan surut
Bola matahari tertupi oleh awan dan langit biru
Isyarat malam sudah tiba
Sesosok ibu mengayuh seorang bocah
Gendongan merapat pada dadahnya
Suara merdu terucap lewat bibirnya
Meghibur sang bocah menanti tidurnya lelap
Ibu... ibu... Ibu....!!!
Tiada keluh tiada lelah
Dibibirmmu selalu ada senyum
Merias hati yang sedang lesuh penuh ihklas
Malam semakin larut....
Bola matahari esok pagi engkau menyapa bumi
Senyummu dan ketulusan itulah kau se orang ibu
Terpatri dalam jiwa ragaku
Ku ingin kembali dalam pangkuanmu Ibu..Ibu...!!!
Ibu...Ibu..Ibu...
Billa saatnya tiba aku akan kembali pangkuaanmu
Bila bola matahari tak menyapa bumi laggi
Doaku menghias ssenyummu selalu ibu...
Belum ada Komentar untuk "kutitipkan"
Posting Komentar