MENCOBA MENYIBAK AWAN
November 26, 2019
Tulis Komentar
MENCOBA MENYIBAK AWAN
Karya. Caru Syahrul
Kebun sepi semusim berbunga
Tangkai layu bunga berputik
Seketika daun ber guguran Di sakwasangka bayu yang tak menentu.
Tiada hujan dan tiada panas terik
Mengapa terus membuncah gundah
membakar hati sendiri.
Mengapa pemandangan
Di jelapang padi nan subur,
Padi berhias jerami
Dan mengapa kompromi seni memacu obsesi diri
Hanya membingkai beranda pujangga
Dalam jalinan karya taÄ· dipahami.
Jalan terjal kau buat sendiri
Berbuah analisa curiga
Luah obsesi cintaku
Tidak menoktah story hati
Tak terkisah nyanyian sesama pujangga.
Figura figura tak berkaca
Kertas madah lusuh pudar warnanya.
Andai setia berguguran
Di tikam intimidasi
Tak ada daya diri ini.
Karena goresanku
Dan diriku bukanlah penebar pesona
Tapi selalu terhina di selimuti fitnah.
Di kesunyian malam
menikam rasa takut pada jiwaku
Dikala malam itu tak ada lagi kedamaian Purnama dibalik awan telah layu
Yang ada hanya selimut dingin
kejora pun malu mengintip lirih di depinya
Jiwa jiwa yang rela menyulam malam,
Mendekam dilabirin iman yang kokoh
Bersenandung dalam bilik doa
Hapuskanlah memori luka
Janganlah ada luka berdarah lagi.
Palingkan wajah wajah amarah dari kebencian
Dari sakwasangka yang tak bertepi
Aku selalu mencoba menyibak awan
Biar padang bulan melukis kedamaian
Ku akan tetap mencabar janji suci
Menoktah pelangi kasih
Berharap mentari menyapa pagi
Damailah jiwa ini walau dikala sepi
Jubah kasihku telah pasrah teriris kecewa.
Kau mencoreng madah disebalik tanya.
Tetap di curiga seakan hipokrit rasa.
Ku hargai satu kuncup kan mengatup
Mksr. 281119
Belum ada Komentar untuk "MENCOBA MENYIBAK AWAN "
Posting Komentar