DOA HARAPAN SEORANG IBU DAN AYAH

DOA DAN HARAPAN SEORANG IBU DAN AYAH

Ibu menunggu di balai balai
Pagi takterasa waktu terlewatkan 
kini matahari sore sedang condong ke barat sebentar lagi matahari akan tertupi awan di langit 

Ibu penuh resah dengan wajah penuh harapan 

tiba tiba datang ayah dari anak anaknya datang dari sawah di bahunya sebuah cangku dan di tangannya sepotong kayu lalu bertanya pada pada ibu dari anak anaknya, 

Bu mana ji ,ibu menjawab  ji sedang belajar di kamarnya terus ,kalau Neng sedang apa , Neng sedang notin tv kata ibu 

Lsang ayah menyimpan sepotong kayu yang ada di tangannya pada tumpukan kayu lalu melemparkan senyum pada ibu dari anak anaknya 

ibu menjawab senyuman itu dengan penuh ke ragu ragunan , ayah tersentak sepertinya ada yang terlupakan lalu 
bertanyak kembali kalau Ayu di mana ibu, 

ibu menjawab sejak siang meninggalkan rumah dengan mengendara sepeda motor untuk pergi belajar di rumah temannya, tapi katanya motor ayu rusak di jalanan katanya ban motornya bocor tertusuk paku kata temannya tadi , 

dari per cakapan itu tiba ribu Budi si anak bungsuh memecah percakapan ibu dan ayahnya, 

Ibu Ayah biar aku yang memyusul membantu dari kesulitan perjalanannya, sekejap itu Budi tak kelihatan dari pandangan dan berselan beberapa waktu Ayu dan Budi pulang kerumah bersama sama

Ibu yang sedan duduk di balai balai salin bertatapan mata dengan sang ayah kelihatan bahagia sambil tersenyum  dan
rasa bahagi itu tidak bisa mereka sembunyikan karena Budi si anak bungsu bisa menyelesaikan kesulitan yang di alami oleh kakaknya 

sungguh anak si bungsu memiliki jiwa kesatria dan penolong Tampa menyerah dan Tampa menunggu imbalan dari Kaka ayah dan ibunya , 

Budi melakukan dengan senang hati Tampa perintah dari ayah dan ibunya kini Ibu dan ayah merasa bangga memiliki anak bungsu yang berhati mulia , 

sang ayah yang belum bersih bersih badan dengan setianya menanti kepulangan anaknya di kolom rumah denga wajah sedih kini wajah ayah berubah menjadi lebih bersemangat menyapa pada anak anaknya

Beberapa tahun kemudian anak anak semakin bertumbuh dewasa kini suda beruma tangga masing masing dan memiliki rumah tempat tinggal yang saling berjauhan hingga sapa menyapa sudah di batasi ole jarak dan waktu namun hati Ibu dan Ayah tetap tegar dan sabar menerima semua perjalanan hidup yang di gariskan oleh yang Maha Kuasa
Disetiap hari hari libur dan hari hari besar ibu dan ayah merindukannya karena di hari hari itu anak anak datang mengunjungi secara bersamaan namun hati dan perasaan ibu dan ayah sedikit Ter obati bil telpon mendering secara bergantian karena empat anak anak mereka silih berganti menelpon di setiap hari hingga perasan ibu dan ayah sedikit Ter obati kerinduan mereka

Suatu ketika pada hari libur anak anak mereka berkumpul bersama menghibur ibu dan ayah rasa bahagi ibu dan ayah tercermin dari wajah mereka, anak anak mereka saling menopan 

Hingga dari empat bersaudara dari kecil hingga dewasa tak pernah ada perselisihan di antara mereka hingga ibu dan ayah  rasa bahagia selalu memiliki putra putri yang selalu mendukung dan saling membahu satu sama lainnya, 

Ji anak sulung adik adiknya selalu di mintai pendapatnya dalam diskusi diskusi kecil di antara empat bersaudara ,  

Tiba tiba Budi ber tanya pada kakaknya berapa bulan lagi kita lebaran haji iya kak, lagi lima bulan tiga bulan setelah lebaran idul Fitri kata Ayu , ada apa kau tanyakan lebaran haji 

Kata Neng ,mungkin berniat untuk qurban jawab Ji, tidak bukan itu kata Budi, terus apa tanya Ayu, Budi melemparkan senyum pada kakaknya sambil berkata bagaimana kalau tahun ini kita berangkatkan ibu dan Ayah ke tanah suci untuk melakukan ibadah haji , 

Ji , Neng dan Ayu tersenyum lalu menjawab dengan bersamaan boleh, caranya gimana tanya Ning , bisa tapi kita patungan jawab Ayu ,iya itu gua maksud kita patungan kata juga Budi 

akhirnya di sepakati patungan dan menentukan waktu yang tepat pendaftaran sebagai calon haji ibu dan ayahnya, 

Budi mengusulkan agar ibu dan ayahnya di libatkan dalam diskusi itu Ayu memanggil Ayah dan ibunya lalu menyampaikan harapannya dari hasil pembicaraan empat bersaudara 

ibu dan ayahnya tidak mampu mengucapkan kata selain hanya airmata membasahi pipinya dengan penuh rasa sedih bercampur rasa bahagia 

Berselang waktu kemudian tiba lah saatnya ibu dan ayah berangkat ke tanah suci melakukan ibadah haji anak anaknya mengiringi doa keselamatan dalam perjalanan hingga pulang dan melaksanakan ibadah haji mabrur

Lebaran haji telah usai kini para jamaah haji sudah mulai berdatangan ibu dan Ayahnya juga sudah pulang dengan selamat ibu ber- ucap satu kata pada anak anaknya yang sedang duduk bersama menunggu ibu dan ayahnya , lalu Ter ucap kata dari mulut ibu dan ayahnya dengan bersamaan semoga kau tercatat anak saleha Aamiin yra.

Mks,12720
Tamat 🙏

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "DOA HARAPAN SEORANG IBU DAN AYAH"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel