JERITAN HATI MENJERIT

JERITAN HATI MENJERIT
    Oleh : Djaru Syahrul

Dikala senja dihamparan pasir putih
Ku  menatap hamparan di kejauhan
Sebentarlagi senja berganti kegelapan
Mentari kembali membenamkan diri

Deru ombak hembusan angin
Menyapa pulau samudra
Hanya riuh dari kejauhan
Merengkuh dalam jeritan hati

Seakan diri tak pernah berarti
Bagai busa ombak menyapa bibir pantai
Menyapa tak tersapa oleh pasir putih
Kembali ke muara bersama ombak

Senja menyapa pasir putih
Mentari pagi tak adalagi
Hirup ya hembusan angin
Menyapa ombak di atas laut biru

Jeritan hati menjerit
Terhantar hembusan angin sepoi
Derunya ombak menderu
Bagai gejolak hati yang perih

Diri ini tak pernah berarti
Hanya perih di jiwaku
Ku merengkuh dalam jeritan
Ku larut dalam kesedihan

Ku ber kelana di atas derita
Diri ini terbungkus oleh perihnya jiwa
Ku tutup selimut dengan perihnya hati
Ku biarkan kelana di jiwaku
Menapak samudra diatas derita
Hingga diri ini menyapa pasir putih dikala senja.

15522

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "JERITAN HATI MENJERIT "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel