SETITIK RASA

SETITIK RASA
Oleh: Djaru DM

Mantari tak pernah, mengeluh
Meski ia tak mampu menikmati hangat nya mentari pagi
Tapi ia tetap setia menemani dalam rasa
Semilir angin yang membelai' lembut jemari
Bersama gemerlap bintang
Menemaniku meringkuk dalam sunyi sepi 

Bagiku siang dan malam sak berbeda
Mentari dan senja, hanya gelap yang ada
Hati ini, bagaimana teriris,
Ketika teman bermain dan berlari
Jiwaku menjerit saat beberapa suara sumbang mencibir
sadis
Ya aku terluka.
Tapi ku tak bisa terus terpuruk dalam duka
Meski gelar ku sepanjang masa tuna netra 
Aku menyusuri sebutir cahaya 
Di jiwaku ada kamu
Hangat yang kurasa dalam rasa
Dari hati, dari sukma yang tak pernah merasa sendiri
Meski langit runtuh,
Langkah ku takkan pernah Jenuh

Semangat ku tetap menggebu
Saat mereka membedakan cahaya
Aku masih meraba dalam kegelapan
Terus meyakinkan hati dalam rasa
Untuk bersinar  pada cahaya ku sendiri.

Cahaya dari Mu Tuhan
Hadir dalam harap di setiap doa ku

Aku tak mampu menatap mu
Tapi mata hatiku selalu ada
Saat waktunya tiba
Kelam akan berbinar
Suatu saat akan menaklukan dunia - Mu

              Mks 31725
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "SETITIK RASA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel