LIRIH DAWAI ASMARA

LIRIH DAWAI ASMARA
 Oleh : Caru Syahrul
      

Dirimu senyuman dalam kelopak mata
Bias hasrat yang tak mampu terucapkan kata
Hanya dalam baris aksara pujangga
Adamu tercipta dalam pengharapan jiwa

Kau petikkan lirih dawai asmara
Melantun merdu dalam senyap yang ada
Biar kudengar dalam lelapnya mata
Melagu cinta dibalik tirai puja

Telah kubisikkan namamu pada angin, semoga saja hujan mendengar dan lahir sungai abadi dari rintiknya, mengikis batu-batu dan seribu prasasti tercipta untukmu.
 
Bulan tenggelam di teluk matamu,
Aku tak mampu mencegah hatiku,
Terhanyut ombaknya ke dalam rindu.
Kau menggambar rindu di bibirku,
Dan gugurlah semua warna senja di tubuhku.

Kau menjelaskan rindu,                            Tanpa satu pun kata Irama.            Jantungmu di dadaku,                   Mengganti seluruh suara hujan              Yang pernah jatuh di sajakku.

Saat malam terlalu sunyi,
Aku mengumpulkan cahaya bulan
Yang menempel di kaca, 
Jantungku berdebar
Bagai  kusentuh wajahmu.
Memperkecil jarak yang kutempuh di ilusiku

Mks. 3621

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "LIRIH DAWAI ASMARA "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel