COROTAN RENUGAN HATI
CORETAN TINTA RENUNGAN HATI
Karya. Caru Syahrul
Telah penuh dengan goresan
Nyanyian rindu telah menggudang namun
Hanya setetes embum penyejuk
Dan sepercik sinar penerangan sukma
Hingga kini enggan menimpa
Kerinduan kesedihan canda dan tawa
Kebahagiaan kehancuran semua akan mengikuti setiap gerak gerik
Setiap langkah dan tarikan nafasku
Ku dengar denyut suara hati
Yang larut dan hanyut dalam permainan Permainan wayang siapa dalang dibelakang layar?
Tuhan, masih adakah sinar mentari
Menengot tentang kebodohan
Kemunafikan dan keangkuhan
Pada tafakkur simpuh dalam sujud
Tanpa gerimis membiaskan
Mentari aku bisa menjemputmu…
Cukup beri aku air dalam wadah percayamu
Akan siapkan setangkup cahaya merona jingga
Dan kuundang kau di telapakku
Tapi seindah apa pun dirimu
Tak bisa kusentuh tak bisa kurengkuh
Meski telah di telapak tanganku
Sungguh warnamu yang mempesonaku
Dan membuatku membatu di sudut waktu
Tegak tegar menatap langit,teriakan keras memecah sepi,
Bayangan indah dimasa lalu,
Cerita cinta yang pernah tertulis,
Semua hancur oleh coretan tinta hitam,
Pikiran melayang saat kaki mulai lumpuh,
Menapaki jalan terjal dan tandus,
Rumput kering disamping kaki yang seolah pasrah pada kematian,
Mengingatkan diri pada derita yang kini dialami,
Air mata menetes ditanah tandus dibawah terik matahari,
Sebagai bukti betapa lemah dan tiada berarti
Jiwa yang dulu tegar kini melemah,
Hati yang dulu bahagia kini penuh dengan kesedihan,
Saat derita terasa sangat menyiksa,
Aku hanya bisa berdoa kepada sang kuasa, maafkanlah aku
Kumembuat sedi,dan menggoreskan luka
Walau air mata bukanlah jawaban,
Apalah dayaku aku tak bisalagi
Ku hanya manusia biasa kuberkata aku bukan malaikat.
Kuhanya menanti sinar renungan Dikau goresan hati sedalam lautan Tumpukan lusuh dalam derita Airmata mengikis hingga ke tana tandus
Kutau engkau di kau legeda sandiwara Hingga airmata inimengering hingga dua abad sudah.
Mks. 20219
Belum ada Komentar untuk "COROTAN RENUGAN HATI "
Posting Komentar