Shabat
Februari 03, 2014
Tulis Komentar
Sahabat
Tahukah kau sobat???
Segala luka yang menyobek hatimu
Ku rasakan dan menusuk jiwaku
Darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Kepedihan yang tampak di wajahmu
Bagai mimpi membebani pikulku
Cairan es di sikapmu dinginmu hanya untukku
Cara pedang yang terus menghujam dadaku
Secercah tawamu yang indah
Menggelitik jiwaku untuk bisa tersenyum
Kini semua tlah tiada
Bukan lagi kewangian bunga mawar
Yangkau taburkan pada sekujur tubuhku
Tinnggal setangkai duri menembus jiwaku Hati jadi rapuh terkupur pada luka dan lara.
Tahukah kau sobat???
Segala luka yang menyobek hatimu
Ku rasakan dan menusuk jiwaku
Darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Kepedihan yang tampak di wajahmu
Bagai mimpi membebani pikulku
Cairan es di sikapmu dinginmu hanya untukku
Cara pedang yang terus menghujam dadaku
Secercah tawamu yang indah
Menggelitik jiwaku untuk bisa tersenyum
Kini semua tlah tiada
Bukan lagi kewangian bunga mawar
Yangkau taburkan pada sekujur tubuhku
Tinnggal setangkai duri menembus jiwaku Hati jadi rapuh terkupur pada luka dan lara.
Belum ada Komentar untuk "Shabat"
Posting Komentar