KUTAK PERNAH DIAM

KUTAK PERNAH DIAM
        Caru Syahrul

Malam dingin,
Sedingin munajatku 
Yang tak banyak ingin,
Sediam doaku yang tak lagi seriuh angin

Suara penyeru menyibak langit
Embun embun pilu berjatuhan
Menciumi dedaunan tanpa keegoan
Bergegaslah..keabadian menunggu jiwamu
Diatas sajadah labuhkanlah cintamu.

Pertemuan di langit tinggi dengan doa doa Terbaik sejatinya  membahagiakan hati.
Disamudera Al Ikhlas
Aku tenggelam dalam cinta -Mu,"

Disetiap helai senja
Doa yang ku langitkan 
Biarlah -Dia" tunjukkan alamatnya
Ditiap helai usia 
Ada asa menjuntai  doa
Yang tak lagi rahasia.

Aku rela segala takdir -Mu"
Aku ikhlas apapun titah Mu
Apapun kehendakMu
Adalah terbaik untuk ruang dan waktuku.

Ada yang lupa kusebut dalam doa
Tentang ego yang masih meraja di jiwa
Menjadi tabir tebal di pelupuk mata
Menutup rasa dengan segala asa.

Angin rindu berhembus di sajadah
Membelai wajah cinta tak sudah-sudah
Aku ingin segera berangkat hijrah
Menemui-Nya dalam bingkai pasrah.

Tentang sepi
Memeluk sepi sepanjang harimu
Dia,"-rindu padamu tak pernah jemu.
Kembalilah pada-Nya… tanyakan setiap inci arah berlabuh
Dia,"- pemilik sebaik tempat berteduh.

Di munajatku yang gagu
Ku tangkap sebilah rindu
Ada doa terserak di wajahku
Kulepaskan munajabku di 
Dinginnya malam 

Mks. 111020

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "KUTAK PERNAH DIAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel