NYANYIAN RINDU
Oktober 08, 2020
Tulis Komentar
NYANYIAN RINDU
Karya. Caru Syahrul
Telah penuh dengan goresan
Nyanyian rindu telah menggudang
Namun hanya setetes embum penyejuk
Dan sepercik sinar penerangan sukma
Hingga kini enggan menimpa
Kerinduan kesedihan canda dan tawa
Kebahagiaan kehancuran
Akan mengikuti setiap gerak gerik
Setiap langkah dan tarikan nafasku
Ku dengar denyut suara hati
Yang larut dan hanyut dalam permainan Permainan wayang siapa dalang dibelakang layar
Tuhan, masih adakah sinar mentari
Menengot tentang kebodohan
Kemunafikan dan keangkuhan
Pada tafakkur simpuh dalam doa
Tanpa gerimis membiaskan
Mentari aku bisa menjemputmu
Cukup beri aku air dalam wadah percayamu
Akan siapkan setangkup cahaya merona jingga
Dan kuundang kau di telapakku
Tapi seindah apa pun dirimu
Tak bisa kusentuh tak bisa kurengkuh
Meski telah di telapak tanganku
Sungguh warnamu yang mempesonaku
Dan membuatku membatu di sudut waktu
Tegak tegar menatap langit,teriakan keras memecah sepi,
Bayangan indah dimasa lalu,
Cerita cinta yang pernah tertulis,
Tiada hanyalah ilusi belaka
Pikiran melayang saat kaki mulai lumpuh,
Menapaki jalan terjal dan tandus,
Rumput kering disamping kaki yang seolah pasrah pada kematian,
Mengingatkan diri pada derita yang kini dialami,
Air mata menetes ditanah tandus dibawah terik matahari,
Jiwa yang dulu tegar kini melemah,
Hati yang dulu bahagia kini penuh dengan kesedihan,
Saat derita terasa sangat menyiksa,
Aku hanya bisa berdoa kepada sang kuasa, maafkanlah aku
Kumembuat sedi,dan menggoreskan luka
Walau air mata bukanlah jawaban,
Apalah dayaku aku tak bisalagi
Ku hanya manusia biasa kuberkata aku bukan malaikat.
Kuhanya menanti sinar renungan Dikau goresan hati sedalam lautan Tumpukan lusuh dalam derita
Airmata mengikis hingga ke tana tandus
Begitulah aku merajuk pada malam,
Yang singgahkan do’a padamu dari bilik yang berbeda
Pada desau angin yang diharapkan,
Segera mampir menyusup kebalikhijabmu
Demi sebuah sejuk dalam doa
Masa seolah telah berakhir,
Aku tahu akhirnya,
Ku duduk pada masa yang ku lalui,
Merindu masa yang sudah berlalu,
Untuk berjumpa dengan orang
Yang tak pernah tersapa di jiwaku
Akan merinduinya di persimpangan
Di masa saat jalan sendiri di tepi gelagah
Padamu selalu ada kerinduan
Yang menyiksa pada sepenggal senja
Dan aku gelisah menata pada bayanmu
Tersebab tak ingin malam cepat menyapa
Padamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayangmu
Hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmu
Padamu selalu ada cerita
Ketika jemari saling bertaut
Dan hati ini menyanjung
Kutau engkau di legeda sandiwara Hingga airmata ini tak mengering
Dua abad sudah kuterbarin di pembaringan
Mksr. 81020
Belum ada Komentar untuk "NYANYIAN RINDU "
Posting Komentar