Kumerindu

Kumerindu
Sesek lelaki merindukan
Gemuruh hati pada penyesalan
Berharap ada cahaya bulan purnama

Dipenghujung senjah sepiku semakin kutak mengerti
Laju gelapnya malam semakinterasa
Menghantar hanyutnya kesepian pada kerinduan
Menanti datangnya cahaya rembulan semakin ku tak paham

Pintu hatiku terketuk penyeslan masa lalu
Goresan percikan percikan lumpur oleh lembah
Makin kutak paham kenepabisa dan kenapa terjadi
Ku ingin mebasuh pada beningnya air di muara tapi terlajur sudah

Kucaba berdiam diri dengan alunan kata
Kunikmati akan datangnya cahaya rembulan malam
Melambaikan kasih kata cinta sejati
Walau gemuru hati tetap berkata kenapa bisa

Di kesunyian malam ku raut hati menjadi satu
Walau harapan berkata rindu
Butiran butiran putih ber irama menyapa genteng rumahku
Menyapa kesejukan hatiku dikala merinridu

Kolopak mata tersentuh oleh tetesan bening putih
Berharap cehaya bulan menerangi harapan hati dikala meridu
Goresan pene teleh kuntai dalam kata indah Bagai bulan purnama menerangi hati
Hanya kata maaf kutak bisa menyapah tubuhmu,,,
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk " Kumerindu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel