MENYEPI DALAM AKSARAKU
MENYEPI DALAM AKSARAKU Karya. Caru Syahrul.
Biarkan aku menatapmu
Menjagamu dengan doaku
Menahan rindu pada engkau yang masih ku ingat.
Rindu, rindu, yang terpatri
Kini ku benci rindu...
Rindu hanya membuat sendu.
Kapan ku alami rindu yang berujung temu...?
Seperti ombak yang berakhir di tepi pantai.
Bagai malam berganti langit jingga.
Bagai rinai hujan yang membasahi kemarau.
Aku, ingin menyepi dalam aksaraku
Bersama kenangan yang tak ingin pergi.
Meski lara masih terus menghampiri.
Di hatiku berteriak masih telahaku masi ada disini
Aku bukan syair nan dikau cari
Aksara nan purnama direnda
Selayak nan dikau damba
Tuk pengisi tiap inci relung ambisi
Aku, bukan purwarupa
Peniup angin nirwana
Penabur benih janji ilusi
Tentang elegi pagi, di taman kasturi
Aku, cuma remah aksara
Nan tak jua usai direnda
Pada seutas kertas usang
Diejapun, samar baying
Pergi saja
Bawa serta baki suci
Sebab, aksaraku tak pantas bertahta
Pada helai tiara maha dewi
Aku, sahaya di rimba aksara
Terlunta tanpa juru pandu
Tiada sehelaipun kata direnda
Lidah kelu beribu bisu
Biarkan, aku di bilik asa
Telanjangi elegi mimpi yang tak bertepi
Menjamah tiap remah aksara di setiap menatapmu
Setubuhi janji kasturi membuat sendu
Warna senja belum tentu jingga
Tapi pagi telah pasti jauh pergi
Bawa serta untaian tasbih mimpi
Sisakan remah aksara bertajuk legenda
Lihatlah jejak telapak
Nan tertinggal di sepanjang sahara
Memang ada noktah tersisa
Kala telapak terinjak
Bawa saja secawan air murni
Penawar dahaga nan mencekik
Dikalala kumenyepi dalam aksararaku
Mksr, 271018
Belum ada Komentar untuk "MENYEPI DALAM AKSARAKU"
Posting Komentar