PECUNDANG CINTA

PECUNDANG CINTA
Karya: Caru Syahrul

Rinai turun begitu deras merebas
Termenung saya mematut dagu 
Diam di tepi ranjang lama penuh kenangan
Ada galau menggumpal sesak pedih

Rasa ragu menghantui jiwa
Namun selalu kupendam jadi damai
Menjelma indah di langit-langit asmara rasa

Kau tak memahami kasih
Engkau tak menyapa hati ini
Hening menciptakan gairah rindu tak ada lagi
Suara bisikan mesra menyebut namaku

Tiada kudengar memanggil indah
Rasa ini menjulang hingga ke langit biru
Terhias di kala senja menjemput malam
Ku sendiri ber tabur riah

Tak adalagi pacundang cinta
Menyapa jiwa mengikat rasa
Hingga suara badaipun tak terdengar
Dari gemuruhnya rasa

Aku  ingin sendiri merindu
Menggigil menahan gejolak rasa
Biarkan cemburu menguras hati tak ada lagi
Biarkan daku bagai pundak pelangi di langit biru
Tak merana di atas ranting pohon

Kutak menanti,
Kutak menunggu,
Dalam kegelisahan berkepanjangan
Mengharap sang bulan jatuh dari langit
Kutau dalam bisikan angin dia hanyalah pacundan cinta.

Mks.16422

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "PECUNDANG CINTA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel