DITIDUR PANJANGKU

DITIDUR PANJANGKU
    Karya. Caru Syahrul.

Terbuka mata dari tidur panjang 
Letih yang kurasa hilang tiada berlalu.
Mentariku tak terbit pagi ini.
Awan hitam menghalangi langkahku.        

Dalam derap semakin ragu.
Ku ingin cahaya terang pagi ini.
Ku merindu mentari bersam embung pagi
Ku tetap ku terpaku menatap langit yang tak juga membiru.

Di hati menghilangkan ragu dalam haru.
Ku sibak satu per satu awan hitam di langit yang kelabu.
Teriak lantang pada mentari yang masih terlelap dalam sendu.
Dalam deraian air mata yang mengalir senduh

Satu kata terucap yang mendalam
Aku takut kehilanganmu, 
Aku hanyalah insan tak berdaya
Yang berlindung dalam cahayaMu

Bagaikan menunggu sahabat sejati
Yang tak mungkin hadir tuk diriku
Disaat kaki mulai lemah tuk melangkah
Tuk mengejar angan dan bayangmu

Tak mungkin ku dapat semua itu darimu
Menyentuh hatiku tersengat serum sahabat
Disentuhmu semerbak menghiasi hariku
Maka biarkan dirimu dalam pelukan persahabatan

Segenap senyumnya berhias bunga indah
Maka biarkan diriku dalam kasihmu
Agar tiada lagi resah dan sakit melanda
Ulurkan tanganmu

Dan biarkan kumemeluk dengan keindahan 
Berpeganglah pada kepak sayapku 
Kita bisa tiba di istana keindahann
Menggoda mendung agar bisa menembus lekuk senja

Berharap bisa melihat indahnya matahari Dibalik pelukan malam
Pagi mengapit mendung.                          Akankah angin mengubahnya menjadi hujan?

Hati mengapit rindu akankah sapaanmu Mengubahnya menjadi erat?
Matahari boleh pergi dari pandangan
Tapi kau duhai cahaya tetap abadi dalam pandangan

Ku ingin selalu setiap detak hatiku
Penuh dengan sebutan namamu
Merindumu adalah lagu hati terindah          Yang terus ku nyalakan
Dimataku ada kamu di tidur panjangku. 

Mksr. 3620


Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "DITIDUR PANJANGKU "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel