Kebenaran atau kemungkaran
April 08, 2013
**** KEBENARAN atau KEMUNKARAN***
Lelaki tua berdi disudut pematang sawah
ditangan ada cangkul dalam genggamannya
dikepala ada daun talas yang telah ter urai
menjadi penghalau deritnya matahari
mata memandang pada alam luas sambil berkedip,...
berharap kan ada kedamaiyan hati...
Anak gembala bersuka riah
menghalau gembalanya tak terasa lelah
hati bimbang sammbil menyanyikan lagu merdu
tak bernada dan tak ber irama
hanya suara seruling menjerit keangkasa
anginpuntak menyapa..
Takterasa matahari condong kebarat
senjah akan tiba bersama kegelapan malam
hati menjerit lantang tak terdengar
keluh dalam kebenaran tak adalagi
lelaki tua hanya menghelanapas
penyesalan teruuntai pada katahati
mencari kebenaran hanya terbayang pada angan
namun menyatu hati kan selalu pada penantian
tak mengenal kata pasrah langkah terayungkan
mencari dan mencari tempat teduh
ketukan kata hati menyapa katakan hati tulus bersamamu
Menghela napas dengan hati tetapa teguh
harapan kan kebenaran tetap tertulis
tak akan tergores oleh lembah hitam
kutakkan biarkan dalam doa
kau ingkar dalam kebenaran
satu dalam harapan dan cita
menghapus kemunkaran pada denyut nadimu
Tangan menadah
bebir berucap dalam getaran
hati berkata dalam doa
Sang khalik penentuh segalanya
karna cinta abadi tetap menyatu dalam jiwaku
tak akan ku ingkar dalam hayatku
kutetap getarkan pada ungkapan dalam napasku
Cinta abadi pada sang khalik,,...
biarrkan kemunkaran terbawa hembusan angin
dan biarkan larut dalam seruling gembala
kan kku tetap menyatu ke abadian padamu...
Lelaki tua berdi disudut pematang sawah
ditangan ada cangkul dalam genggamannya
dikepala ada daun talas yang telah ter urai
menjadi penghalau deritnya matahari
mata memandang pada alam luas sambil berkedip,...
berharap kan ada kedamaiyan hati...
Anak gembala bersuka riah
menghalau gembalanya tak terasa lelah
hati bimbang sammbil menyanyikan lagu merdu
tak bernada dan tak ber irama
hanya suara seruling menjerit keangkasa
anginpuntak menyapa..
Takterasa matahari condong kebarat
senjah akan tiba bersama kegelapan malam
hati menjerit lantang tak terdengar
keluh dalam kebenaran tak adalagi
lelaki tua hanya menghelanapas
penyesalan teruuntai pada katahati
mencari kebenaran hanya terbayang pada angan
namun menyatu hati kan selalu pada penantian
tak mengenal kata pasrah langkah terayungkan
mencari dan mencari tempat teduh
ketukan kata hati menyapa katakan hati tulus bersamamu
Menghela napas dengan hati tetapa teguh
harapan kan kebenaran tetap tertulis
tak akan tergores oleh lembah hitam
kutakkan biarkan dalam doa
kau ingkar dalam kebenaran
satu dalam harapan dan cita
menghapus kemunkaran pada denyut nadimu
Tangan menadah
bebir berucap dalam getaran
hati berkata dalam doa
Sang khalik penentuh segalanya
karna cinta abadi tetap menyatu dalam jiwaku
tak akan ku ingkar dalam hayatku
kutetap getarkan pada ungkapan dalam napasku
Cinta abadi pada sang khalik,,...
biarrkan kemunkaran terbawa hembusan angin
dan biarkan larut dalam seruling gembala
kan kku tetap menyatu ke abadian padamu...