Jiwa Merintih

******* JIWA MERINTIH ******

Jikalau senja tiba jiwa merintih di kesendirian
Linangan air membasahi paras indah
Derau terdengar hingga negeri impian
Meluluh lantakan impian masa silam
Terkenang cerit lampau jeritan rind tak pernah terkikis dan tak akan pernah habis
Walau di kegelapan malam

Jiwaku seakan tenggelam dalam bayang semu
Semakin terkenang dan semakin dalam
Tegak tegar kumenatap langit, teriakan keras memecah sepi,
bayangan indah dimasa lalu,cinta yang pernah tertulis,
semua hancur oleh coretan tinta hitam,

pikiran melayang saat kaki mulai lumpuh,menapaki jalan terjal dan tandus,
rumput kering disamping kaki yang seolah pasrah pada kematian,
mengingatkan diri pada derita yang kini dialami,
air mata menetes membasuh tanah tandus dibawah terik matahari
saat derita terasa sangat pedih…….

ku hanya bisa berdoa pada sang kuasa, membuatetesan bening membasuh wajah
dan menggoreskan luka perih pedih di seja keindahhanmu,,
walau air mata bukanlah jawaban,apalah dayaku aku tak bisa berbuat apa-apa,
aku hanya manusia yang hanya bisa meratap,diri ini hanya bisa berkata aku bukan malaikat.
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel