DUKA YANG MEMBIAS SILAU

             DUKA YANG MEMBIAS SILAU                                     Karya. Caru Syahrul

Hari ku biarkan berlalu
Ku mendekam di sudut sepi
Lara tetgores luka
Kumenghilang dikala golora di jiwaku
Tak mencari dirimu
Tak sebait kata goresan yang tersimpan
Berlari begitu cepat
Kau biarkan di penghujun sepi
Kepalsuan tersembunyi di balik kepalsuan
Sunyi ini belum menghantarku jadi tersungkur

Aku letih,
Dengan semua dalih,
Yang terucap dengan fasih,
Menguntai sebait lembaran putih,
Padaku yang tak bisa memilih,
Hingga membuatku tersisih,
Tertampar kepalsuan terbersih.

Aku penat,
Menyaksikan segala siasat,
Yang kau tebar penuh awan hitam
Kau perankan tanpa ada garis hitam        Hingga bagaikan terik panas di malam hari

Ku lelah,menahan semua resah,
Karena malam sejuk tak bersahabat
Engkau melemparkan baju yang telah kau sobet
Daku menahan rasa yang tak berdarah,
Terlukai tajamnya panas di sekujur tubuhku 

Duka yang membias-silau                                Nilai-nilai kebenaran pun dibawa batu                Di antara semak-rumputan hijau                          Ia tetap bersinar kemilau                                      Tak  terpadamkan.


Mksr. 31218

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "DUKA YANG MEMBIAS SILAU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel