MENCENGKRAM BUTA DI SEPIKU.

         MENCENGKRAM BUTA DI SEPIKU                             Karya. Caru Syahrul. 

Di ujung malam yang sepi
Terduduk aku di bawah hitam
Ku di temani  sudut sudut dinding
Ia menyapa berbasa akrab
Ku teringat akan kamu 
Hening dan bimbang terpandang dihati
Aku masih menjadi raga yang bisa kau rengkuh

Kau masih terbayang di jurang mata
Tanganku takkan bisa menggapaimu
Suaraku takkan cukup memanggilmu
Kau terlalu jauh untukku
Saat aku membuka mata hitam
Sunyi senyap mencengkram buta
Tak ada udara bisa kuhirup selain sesak
Semuanya terasa sakit saat mengingatmu di ujung malam.

Senada menaingi
Pada kuncup hatiku membahana
Yang pernah terluka.. terpana kekeringan
Air yang kian tiada 
Setapak kaki kian menggemetar
Tertati... dan terluka di mata hati
Itulah naluri tak berdaya 

Seruling bambu terputus
Nukan patah
Laksana lidah lihai berkelok
Tak berdaya ketika keluh membuat beku
Meskipun sulit kutetap bertahan
Meskipun tersa sakit kutetap ku ayunkan impian
Muskipun susah ku tetap tegsr
Untuk mrlupakan bayang bayang di depiku. 



Mksr. 211218
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "MENCENGKRAM BUTA DI SEPIKU. "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel