JERITAN TANGIS

    JERIT TANGIS                                              Karya.Caru Syahrul

Tubuh kerdil menggigil 
Berselimut sejuk dalam pelukan perih
Meratapi lika-liku skenario kehidupan
Mencoba bertahan dari segala terpaan        Terik mengurai mimpi                              Membuat gejolak sekujur lelah
Kuragukan waktu bergumul pasrah
Terus melaju membawa sekelumit kisah
Tetap melangkah walaupun perut merintih perih

Waktu adalah sang fana abadi
Walau datang sekilas pergi
Meski terus berputar namun tak pernah kembali
Pelita dunia penuh misteri
Hembusan angin penyambung hidupnya
Gemercik hujan sebagai pemuas dahaga
Menyusuri lorong lorong hutan tempat bermain
Sebatang tangkai kayu penyangga isi perutku

Jerit tangis kami yang terpinggirkan
Ternista logika penguasa tak menatap
Mencengkram tajam pada kehidupan
Kala siang mengais receh
Hingga sang senja memanggil
Melambai-lambai agar pulang kerumah 
Berlantai perih, berdinding derita beratap langit

Dengarlah wahai yang bertahta
Jeritan jiwa yang dirundung lara
Angan jiwa yang terberdaya
Kami rakyat jelata yang mengharap iba 
Adakah kau rasa luka ini ?
Dari bahagia yang terpinggirkan
Kesabaranku masih merintih sunyi

Kalau sudah begini,
Siapa yang harus disalahkan
Nasib keluarga yang sensara
Atau  kehidupan yang perih karena tak layak

Mksr.12529 

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "JERITAN TANGIS "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel