MENYULAM RINDU

KUMENYULAM RINDU                                              Karya. Caru Syahrul


Ku menyulam rindu di dadamu,
Kehangatan bukanlah di ujung kain yang membalut tubuhmu.
Bila daun-daun harus gugur karena cinta, biarlah aku menjadi kelopak-kelopaknya
Yang tak pernah memejamkan mata.

Ingin kutempatkan jantungku di sudut matamu
Biarkan cahaya bintang menyentuh keningmu, Mengantarkan doa-doa heningku,
Pada angin pun ku berbisik tentangmu.

Cintamu cahaya seluas cakrawala,
Rinduku setangkai kalbu merekah sebatang kara.
Yang tak pernah lepas dar rasa Memandangmu, jantungku kadang berdegup

Matamu yang sejuk,
Bagai antara gunung, sungai, gua, pantai, dan tebing-tebing terjal
Yang menjatuhkanku ke dalam rindu.
Ku terkubur kalimat rindu.

Kukumpulkan rindu
Keheningan rindu  melampaui bukit dan lembah,
Menembus tebing dan kabut,
Ku ingin membeku dan abadi di puncak

Cintaku mengenal laut di matamu,
Rinduku mengenal ombak di bibirmu.
Tetesan hujan ikut menanggung rindu.
Jatuh, di punggung dan dadaku,

Aku tergelincir di atas rindu yang membasahi bulu matamu.
Di balik kelambu kau selalu mampu menjadi cahaya,
Yang menuntu rindu, menjauh dari kegelapan dan waktu.

Yang menghidupkan kata cinta,
Spasi di antara jemarimu,
Yang memberi ruang bagi hurufku untuk merindukanmu.

Mks 81019

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "MENYULAM RINDU "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel