JERITAN DI SETIAP ADA RINDU

JERITAN DI SETIAP ADA RINDU
             Oleh :Caru Syahrul

Dikala malam tiba 
Embun membasuh bumi
Jikalau bayang itu ada di sudut pandan
Butiran butiran putih membasuh wajah

Jika hati menjerit dengan lantungan suaramu 
Terdengar sayup dari sepinya malam
Tumpukan kerinduan menantih sapahmu

Takdapat lagi terpandan oleh mata puti
Tak terdengar lagi alunan suaramu 
Dan takdapat berjabat lagi

Kududuk bersimpuh
Diatas singgah sana 
Getar dihati getaran jiwaku
Kasih dan harapanku 
Berlabu diantara belahan pasir putih

Kurindukan dalam tarikan napasku
Hati berkeping bagai pusaran ombak tak menyapa
Kumerindu ayunan tak kunjung tiba
Hampa terbawa golombang surut ke pantai 

Batas menanti
Kusandarkan tubuku disudut rumah tua
Di kelopak mata sayup dengan lelahnya  Terhalang setumpuk samudra   

Terhias birunya air yang bergelombang       Namamu terukir dalam rasa
Hingga akhir denyut nadiku                             
Tangan menada dalam sajadaku
Berharap dalam doaku                                    Hati pedih  dan perih.
Kulambaikan rasa di setiap ada rindu

Mksr. 191221
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "JERITAN DI SETIAP ADA RINDU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel