MENCENGKERAM DI SEPIKU

MENCENGKRAM DI SEPIKU                                Oleh: Caru Syahrul. 

Di ujung malam yang sepi
Terduduk aku di bawah hitam
Ku di temani  sudut sudut dinding
Ia menyapa berbasa akrab

Ku teringat akan kamu 
Hening dan bimbang terpandang dihati
Aku masih menjadi raga 
Yang bisa kau rengkuh

Kau masih terbayang di jurang mata
Tanganku takkan bisa menggapaimu
Suaraku takkan cukup memanggilmu
Kau terlalu jauh untukku

Saat aku membuka mata hitam
Sunyi senyap mencengkram buta
Tak ada udara bisa kuhirup selain sesak
Semuanya terasa sakit 
Saat mengingatmu di ujung malam.

Senada menaingi
Pada kuncup hatiku membahana
Yang pernah terluka
Yang terpana kekeringan
Air yang kian tiada 

Setapak kaki kian menggemetar
Tertati  dan terluka di mata hati
Itulah naluri tak berdaya 
Seruling bambu terputus

Nukan patah
Laksana lidah lihai berkelok
Tak berdaya ketika keluh membuat beku
Meskipun sulit kutetap bertahan

Meskipun tersa sakit 
Kutetap ku ayunkan impian
Muskipun susah ku tetap tegar
Untuk melupakan bayang bayang di tepiku. 

Mksr. 221221




Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "MENCENGKERAM DI SEPIKU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel