Dudukk bersipuh di pelataran rumah

***** Dudukk bersipuh di pelataran rumah*****
sunyi senyap
lelaki duduk di pelataran rumah

Takrerasa malam telah tiba
burung bangau beterbangan diangkasa
kan kembali pada sangkarnya...
indah terhias ole awan putih dan langit biru

waktu takterasa berjalan pintu rumah dan jendela tertutup
tak ada lagi cahaya matahari, tinggal kegelapan malam
mata memadang di pelataran rumah
disana ada pelita penghantar cahaya dari kegelapan
cahaya redup menyinari alamnya

Seorang lelaki duduk terpaku dalam lamunannya
seakan menghayal akan hari esoknya....
lampu pelita sebagai penerang pada alamnya
akan kah mampu bertahan dengan tiupan angin,,?

Badai sekalipun kuberharap kautetap bertahan,,,
pada nyala dan,,,,, sinarrmu menerangi roman roman kegelapan
malam kegelapan ini lelaki itu hanya bisa duduk dan merabah
takdir dan amanahmu ku berharap pelita itu tak adalagi kerraguan

Malam semakin larut,,,, suara jengkrik terdengar di kegelapan malam
hati tergetar terbawah oleh alunan suara yang tak bernada dan irama
ketukan hati terasa ingin menyelipkan nada dari gemuruny jengkerit
dengan nada dan iramanya ku bisa kembali tersenyum indah

Kuberharap tak ada lagi lamunan
dan,....... tak adalagi hayalan...
biarkan terbawa oleh kegelapan dari kesunyian malam
dan biarkkan pelita itu menyinari alamnya sampai ahir hayatnya,,.....
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Dudukk bersipuh di pelataran rumah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel