Layar beerkembang mengaruungi samudra

Layar berkembang Mengarungi Samudara


Sesok lelaki berdiri berpegang pada tiang layar

tiang layar Menjulang ke angkasa


Kini senjah telah tiba
Cahaya matahari tak menampakkan cahayanya
Awan hitam menutupi langit  biru
Kegelapan malam telah menutupi alam

Sesosok bayangan duduk menyandarkan dagu pada tellapak tangannya
Mata meenatap sayup tak bermaknah
Suara golombang bising menderuh
Terasah hampah bagai tertupi awan hitam

Waktu tak terasa kini berlalu
Kumenatap pada jarum jam dinding
Malam sudah larut terasa kulitku dingin
Menembus pada poriporiku

Kesunyian malam kuber ucap pada doa
Kutarik tali dan,... kukibarkan layarku
Kupasang pedoma terbaca pada bisikan hati
Ku berharap berlabuh pada bibir pantai

Deruh golombang menantang arahku
Kucoba membelah badai golombang yang tinggi
satu demi satu kulalui....
Tatapan mata tak  menyentuh bibir pantai ,,,,

Air biru di depan mata....
Golombang tinggi mengayung arahku
Kumenatap pada langit biru
Oh,,, layar  sobek berkeping keping oleh amukan badai...

Hati merintih ,,,, dan merintih... entah kemana aku berlabu
Kuhanya pasrah dalam doa
Golombang tinggi menjadi sahabatku
Badai mennjadi sapahku

Kuberaharap pada harapanku
Kuterlepas oleh amukan badai
Ku mampu membelah badai
Perahuku bisa menyapa bibir pantai indah













Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Layar beerkembang mengaruungi samudra"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel