Kutak ingin kehujanan Petir

    Kutak ingin kehujanan Petir
Sesok lelaki berjalan
lereng gunung penuh semak belukar

Matahari di atas ubung ubung
Panas terik matahari menyapah tubuhnya
Burtiran bening2 putih berjatuhan dari wajahnya
Terlihat rasa lelah berjalan dilereng gunung

Tak terasa waktu senjah telah tiba
Romang romang ke gelapan telah menyapa bumi
Pandangan mata jauh memandang
Diatas puncak sebuah gubuk telahmenanti

Terdengar ada gemuruh langkahnya tersentak
Terdiam  dan memandang kelangitbiru
Hanya  awang hitam terpandang tatapan mata
Bibirnya komat kamit daam doa nya...

Tak terasa sampai sudah pada puncat gunung
wajahnya berseri seri memadang pada gubuk tua
Bisikan hati nya berkata  kuberteduh dari hujan petir
Birkan gemuru meng goyahkan  bumi dan....
Biarkan petir meruntuhkan harapanmu....

Gubuk tua,,,,, ku akan berteduh dari nistanya
Kuakan berpegang pada tiang gubuk ini....
Kuhanya bisa duduk dalam doaku ,,,
Haya asmah Alloh yang indah dan merdu
Hu akan jadikan atap pada setiap datangnya hujan petir
Bernaung dari kenistaan pada setiap gemuruhnya.
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Kutak ingin kehujanan Petir"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel