KAU TAKBIJAK
KAU TAK BIJAK
Karya. Caru Syahrul
Dulu.
Pada awalnya semua terasa begitu sempurna.
Saat kau menemukan aku bagai ranting
Kehidupanmu
Terlena oleh rasa yang seakan tak terhitung.
Satu kata dalam satu kebijakan terjunjung dipundak bersama
Waktu bergeser se iring bergesernya mentari pagi menjadi senja
Seolah cerita indah itu tak akan pernah berujung.
Namun setelah sekian waktu kita lewati Taktersa menyelang senja bersamamu.
Menghalau badai yang terjal
Hanya lelah yang kau sajikan untukku
Mengayuh sampan ke muara
Cerita indah itu berlalu terlupakan olehmu
Meski, pada awalnya kukira
Cerita kita menjadi sebuah kisah yang kan abadi
Ternyata kau melangkahkan kaki di tepipantai
Diatas batukarang yang terjal dan tajam
Lalu kau berkata akulah penguasa laut pantai
Membuat aturan tak memandan bakti dan karya para baktimu
Ternyata kisah kita memudar hingga tak bersisa.
Kau menyimpan kata
Yang tertutupi tempurun kelapa
Kau menyembunyikam rasa
Dalam duri para baktimu
Diantara bangkai yang bertumpuk
Hingga kau bersembunyi di antara duri duri
Menerjan langkamu
Hingga kau membuat keputusan
Tidak se irama golombang arusnya air laut Yang menyapa bibir pantai
Kini....
Bayanganmu sekalipun rasa
Ku tak mampu menatap kedip matamu
Semua seakan menjadi sebuah ilusi.
Kau tak pantas jadi payung di kala panas tiba
Dan tak pantas jadi selimut bila hujan menyapa
Karena kau tak mampu mengayomi abdimu
Lenyap tanpa kusadari.
Hilang yang sempat kumiliki.
Yang tertinggal, hanya kenangan
Yang merasuk hati pada dianmu
Karena kau adalah tak berbijak.
Mks. 1919
Belum ada Komentar untuk "KAU TAKBIJAK "
Posting Komentar