JERITAN RUNDU

  JERITAN RINDU
Karya. Caru Syahrul

Jikalau senja tiba
jiwa merintih di kesendirian
Linangan air membasahi paras indah          Derau terdengar hingga negeri impian

Meluluh lantakan impian masa silam Terkenang cerita lampau
Jeritan rindu tak pernah terkikis
Dan tak akan pernah habis

Walau di kegelapan malam
Jiwaini seakan tenggelam dalam bayang semu
Semakin terkenang dan semakin dalam    Tegak tegar kumenatap langit,

Teriakan keras memecah sepi, bayangan Indah dimasa lalu,
Cinta yang pernah tertulis,
Kini hancur oleh coretan tinta hitam,

Pikiran melayang saat kaki mulai lumpuh,
Menapaki jalan terjal dan tandus,
Rumput kering disamping kaki
Yang seolah pasrah pada kematian,

Mengingatkan diri
Pada derita yang kini dialami,
Air mata menetes membasuh tanah tandus
Dibawah terik matahari saat derita terasa sangat pedih
Hingga ku di kegelapan malam

Mengayuh langkah pada tana tandus berkerikil
Melambai tangan tak terbalas
Jiwa ini makin pedih dan perih
Rindu pada ilalang masalalu
Tapi tinggal angan di jiwa ini
Hampa di kerinduan tak melambai

Mks. 19919

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "JERITAN RUNDU "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel