MENERSNGI BUMI DUKA

MENERANGI BUMI DUKA
      Caru Syahrul. 

Terangnya cahaya bulan di malam ini  
Tapi tak dapat menerangi hati yang terluka 
Rasa manis yang pernah ada dalam maya 
Kata pahit menjadi golora dihatiku

Untaian kata dan senyum manis 
Menjadi penghias bulan purmama
Kini tinggal hayal yang tak bertepi
Di sepinya malam senyap di kesunyianku
Tak ada bayang di cahaya bulan purnama

Tiada pernah kusangka akan sepi malam ini                                      
Hatiku terus bertanya...                                   Siang dan malam ku terus mencari bayangmu Walau itu hanya semu   
Dirimu yang tiada pernah tinggalkan sudut pandang di hatiku

Angan bagai melayang ke atas awan            Bagaikan  kau ada didalam sapahku         Ternyata semua itu cuama khayalku           Semuanya sirna begitu saja tiada dapat tersimpan  dalam  anganku


Biarkan ku membawa hati yang terluka 
Seandainya saja ku tahu 
Bulan purnama tak akan pernah menerangi bumi duka
Tapi ku harus merelakanmu pergi 
Walau dibibir ini tak pernah tulus di hati Memori ini menjadi kenangan.

Mksr, 16321

Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "MENERSNGI BUMI DUKA "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel