KU MENUNGGU DENGAN RASA

KU MENUNGGU DENGAN JERITAN
            Oleh : Caru Syahrul

Dibawa langit kuberteduh
Kududuk diatas batu
Mata memandang di kejauhan
Langit biru tak terpandang 
Terhalang oleh embung hitam

Bintang dan bulan tak menyinari bumi
Tertupi oleh awan hitam
Telapak tangan mengusap rambutku
Hati sepi menyapa rasa rindu

Mata tak berkedip hati menyapa rasa
Terdengar sayup hempasan ombak
Menggetarkan batu karang
Menyatuh asa di setiap ada rindu

Sepi dalam kesunyianku
Tak terasa waktu berjalan terus
Percikan embung malam membasuh tubuhnya
Terasa dingin tak penuh arti
Hampa dan  hampa dalam kesunyian ini 

Impiannya hanya larut dalam lamunannya
Ku hanyut pada cita dan harapan
Bagai bidadari berdandang di depan mata
Terhias garis pelangi indah menakjubkan rasa

Gemuru hati ini
Menderu bagai hempasan angin tak berujung
Cinta dan cinta kuberharap menyatu dalam citaku
Kuhanya bisa berserah diri di  sepiku menanti sapa rindu

Lirih terdengar keluh jiwaku,
Rintihan hati kecil berdawai rindu 
Ku tundukan ragaku dengan santun 
Terdengar sebuah syair merdu nan layu

Rasa segala cinta digaris puti
Andai batu karang terseduh,
Ku yakin engkau indah saat ku lukis wajahmu
Kusetia menunggu kau datang dari surga-Nya

Tanpa derai air mata ku tetap menunggu dengan senyuman,
Tanpa rasa benci dan tanpa kesedihan..
Kuslalu rindu kepadamu

Ku tak kuasa menunggu dengan jeritan,
Kutak berharap kerinduan menjadi kelabu
Kutakmau ratapan mata menjadi hampah
Jangan biarkan kumenunggu dengan rasa perih di setiap ada rindu


Mksr. 15222
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "KU MENUNGGU DENGAN RASA "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel