KERINDUAN MEMBEKU

KERINDUAN MEMBEKU
   Oleh: Caru Syahrul.

Ku bersembunyi di balik tirai jingga
Menatap rembulan 
Yang kian damai menerang 
Sembari ku berhayal yang tak kunjung usai  

Dari sajak puisi kurangkai dari baid kebaid 
Kuberharap bisa tertulis tentang rindu 
Yang kian membara di hati
Yang menyesakkan dada terasa membeku tampa daya

Sejenak terasa menghentikan denyut nadil  Meleburkan rindu bagai sebuah mimpi 
Dimana dirimu saat ini, aku disini Menunggumu hingga mentari senja menyapa kembali langit biru

Sendiri ku merindu
Kuberdiri ditepi lembah sunyi sepi
Tanpa siulan angin malam 
Hatiku gerah tak bersejud, 

Lembut sapaan bayu tak bertaut diam
Pucuk pucuk ilalang ter tunduk terdiam
Tiada terdengar 
Bergemerisik, dedaunan kayu rindang pun diam sepi

Gelisah menanti lembut sapamu di keriduan yang membara                                Sendiri disepiku ku makin merindu
Tengadahkan harap dalam hati.
Menanti sepoi menyentuh qalbu,

Dari kerinduan membeku                        Nyalakanlah cahaya lenteramu,                   Terangi rinduku yang membara                     Agar kau tahu, rinduku membara merambanya 
Dikala sepiku di bawa cahaya rembulan malam

Mks, 131121
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "KERINDUAN MEMBEKU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel