TENTANG SEKUNTUM RINDU
November 16, 2021
Tulis Komentar
TENTANG SEKUNTUM RINDU Oleh: Caru Syahrul
Hening malam memeluk pagi Di balik awan merindukan siang Aku ragu menanti jejak-jejak sastrawan itu Ia menantiku saat suaranya rapuh
Termakan kota yang terluka
Ia menanti senja saat bayangku tertelan kegelapan malam Saat kau terbangun dari kepiluan Langit kelabu, kias rona
Merahmu terlupakan waktu
Jingga menghitam nirwana mengeruk batas yang kau simpan
Pada pelapah kering ini,
Alam menyanyikan lagu senja Tentang sekuntum rindu
Yang berdengung di telinga dinding batu karan
Tentang cairan beku di kanvas kerinduan Ku mencari embun di kepingan senja itu Langit hitam kan terpintal awan
Lagu-lagu kini menjadi sunyi Luka mengucurkan pahit Remuk pada singgasana amukan masa
Aku mendengarnya setelah ku ingat salju di benua yang lalu
Meski air mata merayap di pipi merah muda Sedang iris matanya menggambarkan lembayung Pupilnya mentari yang terjebak horison
Matanya senja yang merontak malam
Kupersembahkan lantunan rindu
Dan..menatap di hari tua Menaungi nada dari tulisan bathinku Menelan kepahitan,
Mengusap air mata dari derita
Engkaulah muara muara yang tak bertepi Dari samudra yang tak berujung Hanya hening malam merindukan siang yang tak berakhir.
Mksr, 161121
Belum ada Komentar untuk "TENTANG SEKUNTUM RINDU"
Posting Komentar