Tak ingin Terlena dalam Mimpiku

            KUTAK INGIN TERLENA. 


Tak ingin Terlena dalam Mimpiku
Ku Terus melaju
Saat badai ujian menerpa tubuh yang lusuh
Hati takkan rapuh kadang lelah memeras peluh
Api semangat membunuh luluh ,,,
Hatiku terus melangkah
Seiring desah berserah ,,
Semangatku semangat para pemenang
Yang tak mematikan harapan
Dan... senantiasa berbaik sangka pada Tuhan

Ikhtiarku Ikhtiar sebagai pemenang
Yang tak mudah melemas
Tak mudah melunglai sebelum batas...Ikhlasku
Tak bosan mengarahkan hati ,,
Pada penghambaan sejati
Di uji pada kadar kemampuanku
Semangat untuk melangkah
Maju terus berkobar di dada

Mengusap sendi-sendi tubuhku
Terpenuh di setiap butir keringat yang mengalir
dalam setiap detak waktu
Bergulir dari masa ke masa
Semangat untuk mandiri dan bertanggung jawab telah lahir
Bagai terpendam dalam lubuk hati yang tak tersentuh

Kini mulai meronta
Dalam desakan nafas yang membara
tuk tampil ke depan...
Melangkah bersama terbitnya sang mentari pagi
Semangat itu telah lahir dalam nuansa penderitaan
Rasa lara dan duka yang menumpuk di dada
Akan tercurahkan dalam rasa
Kuingin untuk melangkah maju setapak lagi
perlahan tapi pasti...
Terus melangkah...hingga tiba di tujuan akhir

Kesuksesan dan kebahagiaan yang abadi...
semangat di hati lahir karena rasa kebosanan yang menjenuhkan
Rasa tak pernah puas untuk terus berubah ke arah yang lebih baik
Berubah untuk menggapai sinar mentari pagi yang terbit menghangatkan hati dikala mentari pagi tiba

Rasa semangat ....kini terasa mengoyak hati
Kuterus memperbaiki diri untuk lebih baik lagi
Tuk kemandirian yang dulu pernah terlewatkan
Yang pernah hilang tertelan sang waktu
Kini ...rasa itu telah lahir
Dalam nuansa semangat pantang menyerah
Semangat melangkah lebih baik dan lebih bijak lagi
Melambaikan masa lalu yang penuh derita dan duka lara

Setetes benih putih  yang ada di depan pelupuk mata menjadi penyejuk rasa
Menggayuh langka dan mengayuh hingga batas impian dan harapanku
Memetik buah yang terpajang pada ranting da tangkainy pilihan hidup  lebih baik lagi
Harapan dalam sujudku ada dikala mentari pagi masih silih dengan bulan menyinari bumi
Hitam di lamgit tertutupi awan hitam tak kusimpan dalam saku bajuku

Ku tak ingin terlena dengan bayang mimpi
yang semu dan membius diri
Ku,, bakar semangat ku dalam doa dan Ridoh Ilahi hingga ku melaju sampai pada ambang syahadatainku. 
Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "Tak ingin Terlena dalam Mimpiku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel