KIASAN BERGOJOLAK JADI KEBENCIAN
KIASAN BERGOJOLAK JADI KEBENCIAN Karya. Caru Syahrul.
Muarah api..
Muarah emosi yang meluap
Dari hulu sungai tanpa mata air mengalir Mendera bebatuan mengalir….dan trus mengalir
Muarah api muarah tampa tepih
Penuh lumpur hitam pekat
Di hiasi ganggang begitu anyir…..
angin menyebarkannya….
Tanpa gelaga abu mu menyala
Membekas selamanya Tak perlu kau curiga Aku tak akan menghilang
Haruskah kuhembus nafas kecewa...
Sesal karna ternyata bagimu aku tak ada apanya Kini sudah berbeda Tak cukup berbagi bersama, itu yg kusesalkan.. Aku tak perlu kau ingat hingga kelak, bukan lagi masa-masa sepinya alam
Sudahlah, jangan berdiam bodoh." Kata-kata itu lenyap dengan tenang karena hanya khiasan kata Aku sadar mereka takkan berubah Yang kuperlukan hanya temukan sebuah titik
Berkarat terlantar dan terkikis waktu terlupakan oleh lingkungan Ku tak berharap ada waktu kembali Memberi arti indah tentang amarahmu Rintik hujan menyadarkanku
Hanya tinggal cerita yang terbawa derunya badai, yang tak menyapa tepi pantai
Tertawa riang melawan debur ombak
Biarkan aku dengan kesendirianku
Termenung melihat tawamu dalam amarahmu
Meski rasa ini harus tersakiti
Menahan perih senyuman luka Ketika kita sudah tiada terkubur dalam lelahnya semu dalam mimpi Menghilang dalam hari dan tanggal yang sama
Bermimpi harapan yang sama setiap tidurku ketika kita sudah tiada Mati dalam ramainya kota dan di infus dengan kebencian yang tulusu Murung dalam kesah yang sama dan menunduk luka lara Mensyukuri derita yang sama setiap hari yang telah kau tuankan dan kautelanjangkan dalam jiwaku
Segarnya gunung dan lembah
Yang bertapa dalam sunyi pagi, itu adalah fitnah yang tak bertepi Sadarlah wahai lautan nanluas itu hanya kiasan kata, membuat kau bergojolak kebencian dan amarah pada sapa kata cinta.
Mksr 151118
Belum ada Komentar untuk "KIASAN BERGOJOLAK JADI KEBENCIAN"
Posting Komentar