MUARA YANG TEK BERTEPI
MUARA YANG TAK BERTEPI Karya. Caru Syahrul
Hening malam memeluk pagi Di balik awan merindukan siang Aku ragu menanti jejak-jejak sastrawan itu Ia menantiku saat suaranya rapuh termakan kota yang terluka
Ia menanti senja saat bayangku tertelan kegelapan malam Saat kau terbangun dari kepiluan Langit kelabu, kias rona merahmu terlupakan waktu Jingga menghitam nirvana mengeruk batas yang kau simpan
Pada pelapah kering ini, alam menyanyikan lagu senja Tentang sekuntum rindu yang berdengung di telinga dinding batu karan Tentang cairan beku di kanvas kerinduan Ku mencari embun di kepingan senja itu
Langit hitam kan terpintal awan Lagu-lagu kini menjadi sunyiL Luka mengucurkan pahit Remuk pada singgasana amukan masa
Aku mendengarnya setelah kuingat salju di benua yang lalu Meski air mata merayap di pipi merah muda Sedang iris matanya menggambarkan lembayung Pupilnya mentari yang terjebak horison
Matanya senja yang merontak malam Kupersembahkan lantunan rindu dan.. menatap di hari tua Menaungi nada dari tulisan bathinku Menelan kepahitan, mengusap air mata dari derita
Engkaulah muara muara yang tak bertepi Dari samudra yang tak berujung Hanya hening malam merindukan siang yang tak bertepi
Mksr, 151118
Belum ada Komentar untuk "MUARA YANG TEK BERTEPI"
Posting Komentar