MENGUBUR BERJUTA LELAH
MENGUBUR BERJUTA LELAH Karya. Caru Syahrul
Kau berbisik disisih mentari
Sendayu menepi
Awan telah siap ternoda sesaat
Menampung gumulung banyu
Menjadi derak hitam
Mentari tersenyum
Mendengar bisikan awan sambil melangkah
Kita terlewatka bersama duhai awan...
Barang sesaat badai kan lewat
Sekejap topan kan lewat
Sekejap halilintar kan musnah
Mentari tetap akan tersenyum bila usai
Gemuruh tangis sang langit terdengar dari kejauhan
Awan bergeser meninggalkan bulan dan bintang
Kau tetap adalah dirimu takkan goyah
Bila waktu belumtiba
Bola mata memadan duhai awan
Awan menyelimuti langit biru
Menyambut bulan purnama tiba
Semilir sang bayu mengejar awan
Wahai awan, adakah hembusan san bayu
Teguk lah telagaku jika putihmu sudi
menjadi hitam ku
Guyurlah bumi ku kembalikanlah sang bayu
Jikala ku merindu sang pencipta alam raya ku ingin menyapa dengan
Hening….senyap…
Hanya kidung angin membelai sang rimbun,
Bergoyang bagai terbuai lembutnya sang semilir.
Dalam sepimu…membungkam jiwa-jiwa yang merindu
Membius hati dan meredam amarah yang bergejolak
Rindu menyeruak saat senja menanti malam.
Geloranya tak padam, meski diam-diam kupendam.
Hening….senyap…hanya kidung angin membelai sang rimbun, Lembutnya sang semilir dalam sepimu…
membungkam jiwa-jiwa di kerinduan
Meredam amarah yang bergejolak
Menyelimuti asa yang terpatri
Merayu sang penjaga,tuk lelapkan rasa..
Dalam senyapmu perantara rindu bagi sang penunggu..
Sang pelipat bersembunyi dalam hening…senyap…
Mengubur berjuta lelah
Hanya rembulan yang bersanding..
Ketika dekapmu semakin larut terbenam Kesenyapan hanya sendunya menyepi menampung gemulung bayu.
Mksr, 151118.
Belum ada Komentar untuk "MENGUBUR BERJUTA LELAH"
Posting Komentar