HUJAN TAK BERTEPI
HUJAN TAK BERTEPI Oleh : Caru Syahrul
Di sini rintik hujan
Berkeping menyusuk anak hujan
Badai gemuruh menyapa bumi Pertiwi
Ranting dan daun di setiap tangkai
Tersapa gemuruhnya alam
Hening jadi bising
Diam jadi riuh
Dari kering jadi basah
Hati jadi gemuruh
Mengapa dan mengapa
Goresan tampa sebatan pena
Menuliskan kata pada bumi Pertiwi
Hujan simbol kesejukan
Tak menghapus goresan yang kau tuliskan
Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Perjalanan kapal berjalan 60 dasawarsa
Nahkoda teguh menatan arusnya ombak
Dikala hujan menyapa di jiwa
Hembusan anginpun tak bersahabat
Menyapa dalam rasa
Dari bibir yang hilap
Teruntai kata aku bukan dari anak ranting ayandaku
Begitu perkasa kau lafalkan mengejar sebiji kehendak duniamu
Melahirkan anak sungai
Setetes demi setes jadi bongkahan di jiwa
Yang tak bertepi
Aku adalah takdir yang kau sesali dari pecahan anak ranting yang kau kagumi
Disetiap sujudku
Kulafalkan kata pasrah dalam doa
Garis ini melintang dalam hidupku
Ayah ku kagum padamu Walau suara berkokoh Aku bukan dari belahan rantinmu .
Kjg 9921
Sebaid yang menceritakan seorang anak yang di tinggal oleh ayahnya karena panggilan Ilahi, perjalanan menyusuri jalan hidupnya dengan romantis kehidupannya hingga terkadang mengalirkan anak sungai di setiap tarikan nafasnya Indahnya nuansa kehidupannya terbaca dari bibir bijak anak yang sedang di pangkuannya bukan dari ranting ayahandanya , demi sebiji duniawi melahirkan ungkapan menggoreskan di jiwa hingga akhir khayatnya.
Belum ada Komentar untuk "HUJAN TAK BERTEPI"
Posting Komentar