RINDU TAK BERTUAN

RINDU TAK BERTUAN
 Oleh : Caru Syahrul

Terngiang sunyi hembusan angin
Terbangun jiwa dalam alunan takdir
Meronta mengerutuk dalam hati
Terbatah suara lantunkan doa

Lepaskan lara pada dendam
Sekejap terpasang sudah mahkota
Di atas kepala sang raja
Membelenggu hati diantara dedaunan kering

Bersama tangisan langit biru yang gemuru
Tak mampu lagi berdiri tegap
Sejenak ingin lepaskan segalanya
Sekedar hati ingin tertidur pulas

Namun mata tak sanggup pejamkan rasa
Terngiang sunyi hembusan angin
Terbangun jiwa dalam alunan takdir
Sesaat ku termenum dalam sesal
Pada rasa yang terabaikan dalam sapa

Lebih sepi dari hembusan angin jelang senja
Bagai terbelenggu awan hitam
Yang menutupi mataku bagai tampa rasa
Menatap cahaya yang kelam
Kukirimkan noktak kata penuh rasa

Disini ada rindu yang mengancam
Membuat riuh tak berdaya
Menahan sebak didada
Semakin hari, semakin menggelora

Rindu ini tak bertuan
Bahkan rapuh dimakan kepedihan
Jika asa semakin larut
Aku semakin takut

Menjadi debu yang bertaburan
Tak berguna dan menyakitkan
Beginikah rasa yang begitu pelik
Mencinta seseorang namun tak berbalas

Beginikah rasa rindu yang mengancam dibalik tepi kepedihan
Kapan rasa manis itu menyambut
Tuhan, aku mulai letih mendamaikan rasa
Yang selalu mencoba untuk tenang di kesunyian ini

Mks. 26921


Caru Syahrul Caru Syahrul adalah lahir disalah satu Desa Ujung Selatan kota Makassar teletak di timur kota Bulukumba. Menulis puisi adalah salah satu hobi yang dikembangkan, menulis puisi dilakukan sejak duduk dibangku SMP karena menulis puisi adalah mengespresikan jiwa tetang kehidupan dimasa lalu dan dimasa datang

Belum ada Komentar untuk "RINDU TAK BERTUAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel